BOLEHNYA BERDEBAT DALAM RANGKA MENEGAKKAN HUJJAH BAGI ORANG ORANG YANG DIBERIKAN ALLAH KEMAMPUAN

*﷽ * Senin, 24 Jumadal Ula 1441 H / 20 Januari 2020 ‎ ‎السلام عليكم و رحمة الله و بركاته ‎بسم الله الرحمن الرحيم ۞ ‎الحمد لله رب العلمين ۞ ‎والصلاة و السلام على رسول الله ﷺ ‎وبعد : 🔊🕔 ‎نسأل الله عز وجل أن يرزقنا علما نافعا و عملا صالحا. و أن يكون هذا العمل خالصا لوجهه تعالى. 📗 *KITAB SHAHIH JAMI' BAYAANIL 'ILMI WA FADHLIH* 👤IBNU ABDIL BAAR *BAB 57* *BOLEHNYA BERDEBAT DALAM RANGKA MENEGAKKAN HUJJAH BAGI ORANG ORANG YANG DIBERIKAN ALLAH KEMAMPUAN* Dalil dalil dari Al Qur'an dan perbuatan para sahabat tentang bolehnya berdebat dengan ilmu dan hujjah dalam rangka menegakkan hujjah. Diantaranya debat Nabi Ibrahim dengan Raja Namrud dalam : 📖( QS Al-Baqarah: 258 ) ‎أَلَمۡ تَرَ إِلَى ٱلَّذِي حَآجَّ إِبۡرَٰهِ‍ۧمَ فِي رَبِّهِۦٓ أَنۡ ءَاتَىٰهُ ٱللَّهُ ٱلۡمُلۡكَ إِذۡ قَالَ إِبۡرَٰهِ‍ۧمُ رَبِّيَ ٱلَّذِي يُحۡيِۦ وَيُمِيتُ قَالَ أَنَا۠ أُحۡيِۦ وَأُمِيتُۖ قَالَ إِبۡرَٰهِ‍ۧمُ فَإِنَّ ٱللَّهَ يَأۡتِي بِٱلشَّمۡسِ مِنَ ٱلۡمَشۡرِقِ فَأۡتِ بِهَا مِنَ ٱلۡمَغۡرِبِ فَبُهِتَ ٱلَّذِي كَفَرَۗ وَٱللَّهُ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلظَّٰلِمِينَ _Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan: "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata: "Saya dapat menghidupkan dan mematikan". Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat," lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim._ 📖( QS Al-Anbiyaa: 58 ) ‎فَجَعَلَهُمۡ جُذَٰذًا إِلَّا كَبِيرٗا لَّهُمۡ لَعَلَّهُمۡ إِلَيۡهِ يَرۡجِعُونَ _Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya._ 📖Hud: 32 ‎قَالُواْ يَٰنُوحُ قَدۡ جَٰدَلۡتَنَا فَأَكۡثَرۡتَ جِدَٰلَنَا فَأۡتِنَا بِمَا تَعِدُنَآ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّٰدِقِينَ _Mereka berkata "Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami, dan kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami azab yang kamu ancamkan kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar"._ 🌴Umar bin Khattab pernah berdebat dengan orang Yahudi mengenai Jibril dan Mikail. ``` Semua itu menunjukkan bahwa debat itu memang dibutuhkan. ``` ▶ *Syarat berdebat :* 1. Yang berdebat tujuannya untuk membela kebenaran 2. Yang berdebat ahli/ memiliki ilmu yang kuat dan kokoh. Kalau tidak terpenuhi syarat syarat tersebut maka tidak diperbolehkan berdebat. Karena perdebatan tanpa ilmu dilarang dalam syariat Islam. Apalagi berdebat untuk membela kebathilan, jelas perbuatan orang orang yang tidak beriman kepada Allah سبحانه و تعالى . ▶ *Yang harus diperhatikan dari para penuntut ilmu :* 1. Penuntut ilmu tidak boleh masuk dalam kancah debat. Apalagi penuntut ilmu pemula. Hendaknya mereka menghabiskan waktu untuk mengkokohkan keilmuannya. 2. Meninggalkan perdebatan itu lebih baik. Nabi ‎ﷺ memberikan jaminan dengan rumah dipinggiran surga bagi mereka yang meninggalkan perdebatan walau ia dipihak yang benar. *Seorang penuntut ilmu jangan sampai menjadikan kebiasaan berdebat karena itu bisa mengeraskan hati mereka. * *Kewajiban penuntut ilmu adalah menyibukkan diri dengan mempelajari Al Qur'an, Hadits, menghafal matan matan ilmiyyah dan mengokohkan keilmuan mereka.* Adapun perdebatan yang disebutkan oleh buku ini hanya dilakukan oleh para ulama besar, para Nabi yang mempunyai hujjah yang sangat kuat sehingga membuat kaumnya tidak bisa membantah hujjah hujjah tersebut. Demikian pula para ulama seperti para sahabat antara lain Umar bin Khattab ( sudah disebutkan tadi ), Ibnu Abbas, Imam Syafi'i Rahimahullah, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah. Mereka orang orang yang sangat kokoh keilmuannya. Debat debat mereka dalam rangka menegakkan kebenaran dan membela kebenaran. Kalau itu memang dibutuhkan, silakan, tidak apa apa. Allahu A'lam 🌸🍃 *_Al Fawaid Al Ilmiyyah_*