﷽ *
Senin, 27 Syawal 1440 / 1 Juli 2019
السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
بسم الله الرحمن الرحيم ۞
الحمد لله رب العلمين ۞
والصلاة و السلام على رسول الله ﷺ
وبعد :
🔊🕔
نسأل الله عز وجل أن يرزقنا علما نافعا و عملا صالحا. و أن يكون هذا العمل خالصا لوجهه تعالى.
📗 KITAB SHAHIH JAMI' BAYAANIL 'ILMI WA FADHLIH
👤IBNU ABDIL BAAR
BAB 42
KUMPULAN PERKATAAN PERKATAAN ULAMA TENTANG MENGAMALKAN ILMU
Sambungan ....
Perkataan perkataan Ulama ulama lainnya diantaranya Ubay bin Ka'ab berkata :
" Pelajarilah ilmu dan amalkanlah ilmu. Jangan kalian mempelajari ilmu hanya sebatas untuk mengindahkan diri/menghiasi diri ( maksudnya supaya disebut 'aalim ulama ). Karena sesungguhnya hampir hampir apabila waktu telah panjang kepada kalian, ilmu itu hanya akan dijadikan hiasan saja. Sebagaimana seseorang berhias dengan bajunya ".
Disini beliau Ubay bin ka'ab mengingatkan kita bahwa kita menuntut ilmu itu tujuan utamanya adalah supaya kita bisa mengamalkan. Bukan untuk menghiasi diri.
Contoh menghiasi diri :
- Agar kita disebut ulama karena banyak tau tentang riwayat.
- Agar diketahui bahwa kita muridnya ulama fulan, sehingga kita menjadi dihormati orang.
Hingga ahirnya ilmu itu hanya sebatas hiasan bagaikan baju . Tentu ini merupakan perkara yang berbahaya. Sebab ilmu itu nanti akan menyeretnya kedalam api neraka. Maka niat utama dalam menuntut ilmu adalah untuk mengamalkannya.
Berkata Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu Anhu* :
" Manusia semuanya pandai berbicara. Maka siapa yang ucapannya sesuai dengan perbuatannya, maka ia telah mendapatkan keberuntungan. Tapi siapa yang ucapannya tidak sesuai dengan perbuatannya, sebetulnya ia sedang memburukkan dirinya sendiri ".
سُبْحَانَ اللَّه
Disini Abdullah bin Mas'ud mengatakan bahwa semua orang pandai bicara ( seperti kita lihat di zaman sekarang ini ). Banyak orang pandai berceramah, pandai memberi nasehat. Tapi ucapannya Allahu a’lam apakah sesuai dengan perbuatannya atau tidak. Yang jelas kita berusaha semaksimal mungkin agar ucapan kita sesuai dengan perbuatan kita.
Al Hasan Al Basri berkata :
" Lihatlah manusia itu dari amalan mereka. Jangan melihat dari kepandaian berbicara mereka. Karena Allah tidak akan membiarkan ucapan kecuali akan dijadikan padanya bukti berupa amal. Maka amal itulah yang akan membenarkan ucapannya atau mendustakannya. Kalau kamu mendengar ada orang yang berbicaranya bagus sekali, ceramahnya bagus sekali, maka coba kamu lihat pelakunya. Jika ucapannya memang sesuai dengan amal perbuatannya, maka itu sebaik baik orang ".
سُبْحَانَ اللَّه
Walaupun tentunya harus kita ingat bahwa apabila ada orang yang memberikan nasehat kepada kita, jangan kemudian kita mencari cari kelemahan orang yang memberikan nasehat. Karena itu menunjukan adanya kesombongan di hati.
Apabila ada orang yang menasehati kita dan ternyata nasehat itu bermanfaat buat kita maka kita amalkan, tanpa melihat dia mengamalkan nasehat tersebut atau tidak. Akan tetapi maksud dari Al Hasan Al Bashri adalah untuk orang orang yang cuma sebatas pandai bicara di podium. Orator yang pandai bicara. Maka kita lihat ucapannya itu apakah sesuai dengan amal perbuatannya atau tidak.
Allahu A'lam. 🌸🍃
_ Al Fawaid Al Ilmiyyah_
Senin, 27 Syawal 1440 / 1 Juli 2019
السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
بسم الله الرحمن الرحيم ۞
الحمد لله رب العلمين ۞
والصلاة و السلام على رسول الله ﷺ
وبعد :
🔊🕔
نسأل الله عز وجل أن يرزقنا علما نافعا و عملا صالحا. و أن يكون هذا العمل خالصا لوجهه تعالى.
📗 KITAB SHAHIH JAMI' BAYAANIL 'ILMI WA FADHLIH
👤IBNU ABDIL BAAR
BAB 42
KUMPULAN PERKATAAN PERKATAAN ULAMA TENTANG MENGAMALKAN ILMU
Sambungan ....
Perkataan perkataan Ulama ulama lainnya diantaranya Ubay bin Ka'ab berkata :
" Pelajarilah ilmu dan amalkanlah ilmu. Jangan kalian mempelajari ilmu hanya sebatas untuk mengindahkan diri/menghiasi diri ( maksudnya supaya disebut 'aalim ulama ). Karena sesungguhnya hampir hampir apabila waktu telah panjang kepada kalian, ilmu itu hanya akan dijadikan hiasan saja. Sebagaimana seseorang berhias dengan bajunya ".
Disini beliau Ubay bin ka'ab mengingatkan kita bahwa kita menuntut ilmu itu tujuan utamanya adalah supaya kita bisa mengamalkan. Bukan untuk menghiasi diri.
Contoh menghiasi diri :
- Agar kita disebut ulama karena banyak tau tentang riwayat.
- Agar diketahui bahwa kita muridnya ulama fulan, sehingga kita menjadi dihormati orang.
Hingga ahirnya ilmu itu hanya sebatas hiasan bagaikan baju . Tentu ini merupakan perkara yang berbahaya. Sebab ilmu itu nanti akan menyeretnya kedalam api neraka. Maka niat utama dalam menuntut ilmu adalah untuk mengamalkannya.
Berkata Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu Anhu* :
" Manusia semuanya pandai berbicara. Maka siapa yang ucapannya sesuai dengan perbuatannya, maka ia telah mendapatkan keberuntungan. Tapi siapa yang ucapannya tidak sesuai dengan perbuatannya, sebetulnya ia sedang memburukkan dirinya sendiri ".
سُبْحَانَ اللَّه
Disini Abdullah bin Mas'ud mengatakan bahwa semua orang pandai bicara ( seperti kita lihat di zaman sekarang ini ). Banyak orang pandai berceramah, pandai memberi nasehat. Tapi ucapannya Allahu a’lam apakah sesuai dengan perbuatannya atau tidak. Yang jelas kita berusaha semaksimal mungkin agar ucapan kita sesuai dengan perbuatan kita.
Al Hasan Al Basri berkata :
" Lihatlah manusia itu dari amalan mereka. Jangan melihat dari kepandaian berbicara mereka. Karena Allah tidak akan membiarkan ucapan kecuali akan dijadikan padanya bukti berupa amal. Maka amal itulah yang akan membenarkan ucapannya atau mendustakannya. Kalau kamu mendengar ada orang yang berbicaranya bagus sekali, ceramahnya bagus sekali, maka coba kamu lihat pelakunya. Jika ucapannya memang sesuai dengan amal perbuatannya, maka itu sebaik baik orang ".
سُبْحَانَ اللَّه
Walaupun tentunya harus kita ingat bahwa apabila ada orang yang memberikan nasehat kepada kita, jangan kemudian kita mencari cari kelemahan orang yang memberikan nasehat. Karena itu menunjukan adanya kesombongan di hati.
Apabila ada orang yang menasehati kita dan ternyata nasehat itu bermanfaat buat kita maka kita amalkan, tanpa melihat dia mengamalkan nasehat tersebut atau tidak. Akan tetapi maksud dari Al Hasan Al Bashri adalah untuk orang orang yang cuma sebatas pandai bicara di podium. Orator yang pandai bicara. Maka kita lihat ucapannya itu apakah sesuai dengan amal perbuatannya atau tidak.
Allahu A'lam. 🌸🍃
_ Al Fawaid Al Ilmiyyah_
Ustdz. Badrussalam Lc. Hafidzohulloh
0 comments:
Post a Comment