Hakikat Bid'ah dan Hukum-Hukumnya

Kamis, 16 Mei 2019/ 11 Ramadhan 1440

‎السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
‎بسم الله الرحمن الرحيم ۞
‎الحمد لله رب العلمين ۞
‎والصلاة و السلام على رسول الله ﷺ
‎وبعد :
🔊🕔
‎نسأل الله عز وجل أن يرزقنا علما نافعا و عملا صالحا. و أن يكون هذا العمل خالصا لوجهه تعالى.


‎📙 حقيقة البدعة وأحكامها
[Hakikat Bid'ah dan Hukum-Hukumnya]

👤  *Syaikh Sa'id bin Nashir Al Ghomidi*


Beliau membawakan kaidah-kaidah yang berhubungan seputar bid’ah yang hendaknya kita pahami bersama.

‎أولا yg pertama

‎كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
Bahwa setiap bid’ah itu sesat.
Kata Beliau:

‎قاعدة عامة محكمة شاملة اكمة شاملة لكل محدثة
Ini kaidah yang umum, yang mencakup seluruh perkara yang dibuat-buat

‎قُصد بها  القربة
Dimana maksud tujuannya adalah untuk taqorrub kepada Allah

‎ ولا دليل عليها من الدين
Yang tidak ada dalil dari agama.

‎وهذه القاعدة قطعة من حديث الرسول
_Dimana kaidah ini kata beliau, bagian dari hadits Rasulullah ‎ﷺ _ (Diriwayatkan Imam Muslim dari Jabir bin Abdillah) , ia berkata adalah Rasulullah ‎ﷺ apabila berkhutbah  maka matanya menjadi merah, suaranya menjadi tinggi, dan marahnya menjadi sangat seakan-akan Beliau memperingatkan akan adanya pasukan perang yang akan menyerang.

Beliau bersabda: “Aku diutus dalam keadaan aku dan kiamat seperti ini (yaitu antara telunjuk dan jari tengah)”

Lalu Beliau berkata

‎أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
Sesungguhnya sebaik-baiknya ucapan adalah firman Allah, sebaik-baiknya petunjuk adalah petunjuk-petunjuk Muhammad ‎ﷺ, seburuk-buruknya perkara adalah yang diada-adakan dan setiap bid’ah itu sesat (dikeluarkan oleh Imam Muslim dalam shahihnya)

Demikian pula dalam hadits Erbadl bin Sariyah dimana Beliau bersabda:

‎إِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ اْلأُمُوْرِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ.
Jauhi oleh kalian perkara yang diada-adakan karena setiap yang baru ada itu bid’ah dan bid’ah itu sesat.

Disini Nabi ‎ﷺ menyebutkan dengan kataكل, danكل itu termasuk Alfaadzul umum (lafaz yang bersifat umum) tidak boleh di khususkan kecuali dengan dalil, maka ia wajib dibawa kepada keumummannya sampai ada dalil mengkhususkan dan tidak ada dalil yang mengkhususkannya.

Alhafidz Ibnu Rajab berkata (dalam kitab Jami’ Al’uluum Walhikam hal 252), kata Beliau, sabda Nabi ‎ﷺ

‎((كل بدعة ضلالة))
‎من جوامع الكلم
Setiap bid’ah itu sesat termasuk ucapan yang pendek namun menyeluruh.

‎لايخرج عنه سيء
Tidak keluar darinya sesuatupun juga

‎وهو  أصل عظيم من أصول الدين
Ini adalah merupakan pokok yang agung dari pokok-pokok agama

‎فكل من أحدث شيئاً ونسبه إلى الدين ولم يكن له أصل من الدين، ير جع إليه فهو ضلالة
Maka setiap yang membuat-buat sesuatu yang ia nisbatkan kepada agama dan tidak ada asalnya dari agama ini, maka ia sesat

‎والدين بريء منه
Dan agama berlepas diri darinya

‎وسواء في ذلك مسائل الا عتقادات أو الأعمال أو الأقوال الظاهر ة والباطنة
Baik itu masalah aqidah atau perbuatan atau perkataan yang tampak maupun yang tersembunyi.

Ibnu Hajar Al Haitsamiy berkata (kitab Al Fatawa Al Haditsiyah hlm 280)

‎البدعة الشر عية لا تكون إلا ضلالة بخلاف اللغوية
Bid’ah yang bermakna syari’at semuanya sesat, beda dengan bid’ah secara bahasa.
Karena sudah kita sebutkan pada pertemuan kemarin, bahwa bid’ah secara bahasa itu setiap yang diada-ada yang sebelumnya tidak ada, sedangkan bid’ah secara syari’at itu adalah khusus dalam masalah perkara agama dimana pelakunya menisbatkan itu sebagai agama dan niatnya adalah untuk taqorub kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Maka kalau kita melihat dalil-dalil syari’at maka kita dapati bahwa dalil-dalilnya itu mutlak

‎الأدلة الشر عية جاءت مطلقة عا مت في ذم البد ع جميعها
Dimana dalil-dalil semuanya bersifat umum, mencela seluruh kebid’ahan.

Ibnu Taimiyah berkata (dalam Majmu Fatawa jilid 10/ hlm 370)
Menjaga keumumman sabda Nabi ‎ﷺ yaitu setiap bid’ah sesat itu harus, dan bahwasanya kita harus mengamalkan keumummannya karena tidak ada dalil yang mengkhususkan.

Demikian pula para Salafushalih besepakat seluruhnya untuk mencela bid’ah dan mentahzirnya.

Maka dari itu perkataan sebagian orang akan adanya bid’ah hasanah adalah merupakan perkataan yang bathil dan bertabrakan dengan dalil-dalil syari’at.


Allahu’alam
Ustdz Badru Salam Lc. Hafidzohulloh


Blog, Updated at: 4:14 AM

0 comments:

Post a Comment

Blog Arcive

Random Posts