Sebab munculnya Bid'ah3

[Hakikat Bid'ah dan Hukum-Hukumnya]
  *Syaikh Sa'id bin Nashir Al Ghomidi*


Sebab selanjutnya yang menyebabkan terjadinya kebid’ahan yaitu

‎اتباع العوائد
Mengikuti kebiasaan-kebiasaan yang merupakan adat istiadat yang tidak sesuai dengan syari’at tentunya.

 Dan ini ada beberapa macam:
1⃣
‎اتباع الآباء والمشائخ
Mengikuti kebiasaan nenek moyang
Dimana Allah menyebutkan didalam Surat Az-Zukhruf Ayat 23

‎إِنَّا وَجَدْنَا آبَاءَنَا عَلَىٰ أُمَّةٍ وَإِنَّا عَلَىٰ آثَارِهِمْ مُقْتَدُونَ
Sesungguhnya kami mendapatkan bapak-bapak kami diatas sebuah keyakinan dan kami mengikuti keyakinan mereka tersebut.  Karena mereka tumbuh diatas keyakinan nenek moyang, sehingga mereka menganggap bahwa keyakinan itulah kebenaran, padahal sama sekali tidak ada bukti, tidak ada dalil.

Demikian pula berlebih-lebihan dalam mengagungkan seorang Syaikh, seorang Ustadz yang ia belajar padanya.  Sehingga akhirnya dia menganggap seakan-akan ucapan Syaikhnya atau Ustadznya itu bagaikan wahyu dari langit.

2⃣
‎اتّباع المذهب والطائفة
Fanatik mazhab dan golongan tertentu.
Dimana ia taqlid kepada mazhab dan fanatik, yang kemudian dia menganggap bahwa kebenaran itu yang ada pada mazhabnya.
Sama halnya juga dengan organisasi, dan dianggap bahwa organisasinya itulah yang diatas kebenaran.  Sehingga ia tidak mau menerima kebenaran, kecuali dari organisasinya.

Kemudian mazhab ataupun keyakinannya ataupun kelompoknya atau golongannya tersebut ternyata diatas kebid’ahan.
Akibatnya apa? Akibatnya ia menganggap bahwa itulah sunnah padahal itu bid’ah.

Dan mengikuti golongan tertentu, mazhab tertentu baik dalam kebenaran maupun kebathilan, itu adalah merupakan kemungkaran yang paling besar, bahkan itu merupakan sifat orang yahudi.
Allah berfirman [QS Al-Baqarah: 89]

‎وَلَمَّا وَكَانُوا مِنْ قَبْلُ يَسْتَفْتِحُونَ عَلَى الَّذِينَ كَفَرُوا فَلَمَّا جَاءَهُمْ مَا عَرَفُوا كَفَرُوا بِهِ ۚ فَلَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْكَافِرِينَ
Dahulu orang-orang Yahudi senantiasa mengancam orang-orang musyrikin, akan datangnya seorang nabi. Tapi ketika datangnya Nabi, dan mereka mengetahui, tapi ternyata bukan berasal dari Yahudi, merekapun kafir kepada Nabi Muhammad, maka laknat Allah atas orang-orang yang kafir itu.

Dimana orang yahudi ketika melihat atau mengetahui bahwa ternyata nabi itu bukan dari Bani Isra’il mereka segera kafir.

Kemudian juga mengikuti adat-istiadat yang tidak sesuai syari’at.
Inipun juga termasuk perkara yang bisa menimbulkan kebid’ahan.  Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata:

‎فكيف يعتمد المؤمن العا لم على عاداتٍ، أكثر من اعتادها عامة،  أو من قيدته  العامة، أو قوم مترأسون بالجهالة
Bagaimana seorang mukmin yang alim lebih mengikuti adat kebiasaan.
Maka ini biasanya kata Beliau

‎لم ير سخوا في العلم
Kebiasaan orang yang tidak kokoh dalam keilmuan. 
Karena orang yang berilmu tentu tahu bahwa adat kebiasaan masyarakat ada yang benar, ada yang sesuai dengan syariat ada juga yang menyimpang,  adapun dijadikan itu sebagai sebuah sandaran, maka ini tidak di benarkan karena adat boleh diikuti kalau tidak bertabrakan dengan syari’at.

Kemudian diantara sebab munculnya kebid’ahan. Itu _adanya penguasa-penguasa yang ahli bid’ah, lalu kemudian mereka yang berusaha untuk menyebarkan kebid’ahan tersebut.  Dan berusaha mamatikan sunnah.  Sehingga semakin tersebarlah kebid’ahan dan semakin padamlah sunnah Nabi ‎ﷺ-


Allahu’alam
sumber:
kajian ustd Badrussalam Lc Hafidzohulloh dalam Artikel AlFawaid via WhatsApp
Blog, Updated at: 5:43 PM

0 comments:

Post a Comment

Blog Arcive

Random Posts