BAB 43 SEORANG PENUNTUT ILMU HENDAKNYA JANGAN LUPA UNTUK MENCARI NAFKAH DAN TIDAK BOLEH MENGHARAPKAN PEMBERIAN MANUSIA

*﷽ *

Senin, 5 Dzulqo'dah 1440 / 8 Juli 2019
‎السلام عليكم و رحمة الله و بركاته

‎بسم الله الرحمن الرحيم ۞
‎الحمد لله رب العلمين ۞
‎والصلاة و السلام على رسول الله ﷺ
‎وبعد :
🔊🕔
‎نسأل الله عز وجل أن يرزقنا علما نافعا و عملا صالحا. و أن يكون هذا العمل خالصا لوجهه تعالى.

📗  KITAB SHAHIH JAMI' BAYAANIL 'ILMI WA FADHLIH
👤IBNU ABDIL BAAR

BAB  43
SEORANG PENUNTUT ILMU HENDAKNYA JANGAN LUPA UNTUK MENCARI NAFKAH DAN TIDAK BOLEH MENGHARAPKAN PEMBERIAN MANUSIA


Berkata Abu Umar Ibnu Abdil Baar penulis buku ini :
" Harta yang dicela oleh para Ulama terdahulu yaitu yang dicari bukan dengan cara yang halal. Akan tetapi diambil dengan cara yang haram ".

Beliau membawakan hadits Nabi ‎ﷺ
"  Tidaklah dua ekor serigala lapar yang dilepaskan ke kandang kambing lebih merusak dari cinta seseorang kepada harta dan kedudukan ".

*Maksudnya yang membuat ia berpaling dari akhirat dan tidak peduli dengan agamanya. *

Beliau berkata :
" _Yang dimaksud ulama yaitu harta yang diambil dari cara yang diharamkan oleh Allah. Demikian pula setiap harta yang tidak digunakan untuk mena'ati Allah سبحانه و تعالى _ .”.

Bahkan ia memaksiati Allah dengan harta tersebut. Bahkan dengan harta tersebut malah menjerumuskan ia dengan maksiat kepada Allah. Tidak pula ia melaksanakan hak Allah pada harta tersebut.

Dan itulah harta yang dicela dan usaha yang mendatangkan kesialan.

Adapun kalau harta itu diambil dengan cara yang mubah; yang dibolehkan oleh Allah سبحانه و تعالى dan ia melaksanakan hak haknya dan ia bertaqarrub pada Allah dengan berinfaq dijalan Allah سبحانه و تعالى dan keridha'anNya, maka itu adalah harta yang terpuji. Dan orang yang mencari harta dengan tujuan ini pun terpuji. Tidak ada perselisihan Ulama tentang masalah ini ".

Allah dalam Al Qur'an memuji orang orang yang senantiasa berinfaq dan bersedekah.

Allah berfirman dalam ( QS Al Baqarah : 262 ) :

‎الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ لَا يُتْبِعُونَ مَا أَنْفَقُوا مَنًّا وَلَا أَذًى ۙ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ Arab-

Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

Dan ayat ayat lain yang banyak yang menganjurkan kita untuk bersadaqah dan berinfaq. Demikian pula hadits hadits Nabi ‎ﷺ .

Nabi bersabda :

‎اَلْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى

" Tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah ".

Dari hadits Sa'ad bin Abi Waqash :

‎إِنَّكَ أَنْ تَذَرَ وَرَثَتَكَ أَغْنِيَاءَ خَيْرٌ مِنْ أَنْ تَذَرَهُمْ عَالَةً يَتَكَفَّفُونَ النَّاسَ ، وَلَسْتَ تُنْفِقُ نَفَقَةً تَبْتَغِى بِهَا وَجْهَ اللَّهِ إِلاَّ أُجِرْتَ بِهَا ، حَتَّى اللُّقْمَةَ تَجْعَلُهَا فِى فِى امْرَأَتِكَ

" Engkau meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya lebih baik daripada kamu tinggalkan mereka dalam keadaan miskin, meminta minta kepada manusia ".

Nabi juga bersabda :

‎وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ أَعْظَمُهَا أَجْرًا الَّذِى أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ » .

" Dirham yang paling utama yaitu yang kau infaqkan kepada keluargamu ".

Ini semua menunjukan akan anjuran untuk mencari harta dari cara yang halal, bukan dari cara yang haram. Dan tidak melalaikan kita dari mena'ati Allah dan tidak digunakan untuk memaksiati Allah. Akan tetapi senantiasa digunakan untuk membantu agama Allah, dijalan Allah. Maka itulah harta yang bermanfa'at, harta yang diberikan padanya oleh Allah keberkahan.

Allahu A'lam. 🌸🍃

AL FAWAID AL ILMIYYAH GRUP
Ustd.Badrussalam.Lc.Hafidzohulloh
Blog, Updated at: 5:07 AM

0 comments:

Post a Comment

Blog Arcive

Random Posts