Lanjutan, FIQIH PEMBAHASAN TENTANG MASJID

Rabu, 15 Syawwal 1440/ 19 Juni 2019

السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
بسم الله الرحمن الرحيم ۞
الحمد لله رب العلمين ۞
والصلاة و السلام على رسول الله ﷺ
وبعد :
🔊🕔
نسأل الله عز وجل أن يرزقنا علما نافعا و عملا صالحا. و أن يكون هذا العمل خالصا لوجهه تعالى.

📖  MAUSU'AH MUYASSAROH

👤 Syaikh Husain Al Uwaisyah


Lanjutan,
FIQIH PEMBAHASAN TENTANG MASJID

Kata beliau ; "Yang Allah khususkan bagi umat Nabi Muhammad ﷺ  adalah diantaranya Allah menjadikan di bumi ini semuanya sebagai tempat sholat dan tempat bersuci."


Dari  Abu Dzar dia berkata; “Aku berkata kepada Rasulullah ﷺ ,masjid mana pertama kali diletakkan di muka bumi ini?
Kata Rasulullah; ”Masjidil Harom.”
Aku bertanya lagi; “Kemudian masjid apa lagi?”
Kata Rasulullah; “Masjidil Aqso.”
Aku bertanya ; “Berapa jarak antara pembangunan peletakan Masjidil Harom dengan Masjidil Aqso?”
Kata Rasulullah; ”40 thn”, lalu Beliau bersabda; “Dimana saja kamu mendapatkan sholat, sholatlah! Maka disitulah tempat sholat."
[HR Bukhari dan Muslim].

→ Hadits ini menunjukkan bahwa masjid yang pertama kali diletakkan di muka bumi adalah Masjidil Harom.

Sebagian ulama tafsir mengatakan bahwa yang pertama kali meletakkannya adalah para malaikat, kemudian setelahnya adalah Masjidil Aqso.

Ini sebagai bantahan bagi orang yang mengatakan bahwa yang membangun Masjidil Aqso itu adalah Nabi Sulaiman. Kenapa?
Karena sebagian orang menganggap bahwa yang meletakkan Masjidil Harom adalah Nabi Ibrahim. Sedangkan jarak antara Nabi Ibrahim dengan Nabi Sulaiman adalah ribuan tahun.
Sedangkan Nabi mengatakan jarak antara Masjidil Harom dengan Masjidil aqso adalah 40 tahun saja.

Makanya sebagian ulama mengatakan masjidil harom diletakkan oleh para malaikat, dan dibangun oleh Nabi Ibrahim. Sedangkan Masjidil Aqso dibangun oleh Nabi Adam.

Wallahu'alam... Saya belum mendapatkan riwayat yang shohih dari Nabi ﷺ tentang masalah ini.

Kemudian,
KEUTAMAAN MEMBANGUN MASJID


Dari Utsman bin Affan bahwa Rasulullah ﷺ  bersabda:
"‏ مَنْ بَنَى لِلهِ مَسْجِدًا بَنَى اللهُ لَهُ مِثْلَهُ فِي الْجَنَّةِ ‏"
"Barangsiapa yang membangun masjid karena Allah Ta'ala, Allah akan bangunkan untuknya sebuah rumah di Surga."
[HR. Bukhari & Muslim]


Dan dalam riwayat Abu Dzar Beliau berkata, Rasulullah ﷺ  bersabda:
مَنْ بَنَى لِلهِ مَسْجِدًا قَدْرَمَفْحَصِ قَطَاةٍ  بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ
"Barangsiapa yang membangun masjid karena Allah walaupun sebesar sarang burung Allah akan tetap bangunkan untuknya sebuah rumah di Surga."
[Dikeluarkan oleh Al Bazzar, dan ini lafadz Imam Al Bazzar. Demikian pula dikeluarkan oleh Imam At-Thabrani dan Ibnu Hibban].


Dan dari Anas --semoga Allah meridhoinya-- ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:
"‏ مَنْ بَنَى لِلهِ مَسْجِدًا صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ ‏"‏
"Siapa yang membangun masjid kecil maupun besar maka Allah bangunkan untuknya sebuah rumah di surga."
[HR. Tirmidzi]
→ Ini menunjukkan bahwa masjid bukan hanya sebatas yang besar,  kecilpun juga disebut masjid.

Berbeda dengan di Indonesia; biasanya masjid yang kecil itu disebut ‘surau’,
yang lebih besar lagi ‘mushola’ dan lebih besar lagi  ‘masjid’.
Sehingga atas dasar itu sebagian orang menganggap di mushola itu tidak perlu sholat tahiyatul masjid karena bukan masjid. Ini pemahaman yang salah.

Yang benar; Bahwa semua yang diperuntukkan untuk sholat lima waktu dan ditegakkan berjamaah disitu sholat lima waktu, maka walaupun tempat itu kecil, tetap disebut sebagai MASJID.



Kata Beliau,
KEUTAMAAN SHALAT DI MASJID YANG JUMLAHNYA LEBIH BANYAK MAKMUMNYA.


Dari Ubay bin Ka'ab --semoga Allah meridhoinya-- ia berkata,  Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ صَلَاةَ الرَّجُلِ مَعَ الرَّجُلِ أَزْكَى مِنْ صَلَاتِهِ وَحْدَهُ، وَصَلَاتُهُ مَعَ الرَّجُلَيْنِ أَزْكَى مِنْ صَلَاتِهِ مَعَ الرَّجُلِ، وَمَا كَثُرَ فَهُوَ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى

"Sesungguhnya sholatnya seseorang bersama satu orang lebih mulia atau lebih utama daripada sholatnya sendirian-- dan sholatnya ia bersama dua orang lebih utama daripada sholat bersama satu orang, dan lebih banyak lagi maka itu lebih dicintai oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى "
[HR. Abu Daud]


Dari Kubats bin Ushaim al Laithi, dari Nabi ﷺ ia berkata:
"Sholatnya seseorang bersama satu orang dimana ia berjamaah dua orang, itu lebih utama daripada shalatnya sendiri-sendiri. Dan shalat 4 orang yang diimami satu orang itu lebih utama disisi Allah daripada shalat 100 orang tapi sendiri-sendiri."
[HR. Al Imam Bukhari dalam Tharikh nya, dan Al Bazzar, dan dishahihkan oleh Imam Al-Albani rahimahullah].


Wallahu A’lam 
Ustdz. Badrussalam. Lc. Hafidzohulloh
Blog, Updated at: 3:48 AM

0 comments:

Post a Comment

Blog Arcive

Random Posts