kaidah kaidah dalam kafir mengkafirkan]


‎السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
‎بسم الله الرحمن الرحيم ۞
‎الحمد لله رب العلمين ۞
‎والصلاة و السلام على رسول الله ﷺ 
‎وبعد :
🔊🕔
‎نسأل الله عز وجل أن يرزقنا علما نافعا و عملا صالحا. و أن يكون هذا العمل خالصا لوجهه تعالى.


‎📙 Dlowabith Attakfiir
[Tentang kaidah kaidah dalam kafir mengkafirkan] 

👤  *DR Ibrahim Arruhaili hafidzahullah*

Masuk ke kitab baru..

Kitab ini membahas tentang masalah kafir-mengkafirkan dan batasan-batasan serta kaidah-kaidahnya.

Sebuah kitab yang sangat kita butuhkan dizaman ini, karena dizaman ini kita lihat banyak orang yang sangat mudah mengkafirkan tanpa melihat batasan-batasannya.

Disini Beliau membuka dengan:
Pembahasan yang pertama
Yaitu tentang selayang pandag tentang hakikat iman menurut ahlussunnah dan firqoh-firqoh yang sesat, agar kita mengetahui perbedaan masalah iman menurut ahlussunnah dengan firqoh-firqoh sesat.

Beliau akan memulai pembahasan dari sini dulu.
Beliau berkata:
Manusia berbeda pendapat tentang hakikat iman yang Syar’i menjadi beberapa pendapat.

Yang pertama adalah pendapat ahlussunnah wal jama’ah yang wajib kita yakini.*Karena inilah yang diyakini  oleh Rasulullah dan para sahabatnya, dan para Ulama-Ulama yang mengikuti mereka.

Kata Beliau:
Ahlussunnah wal jama’ah meyakini bahwa iman adalah keyakinan dengan hati, ucapan dengan lisan dan amalan dengan anggota badan.

Berkata Imam Ahmad:
_Imam Ahmad berkata, Iman adalah ucapan dan perbuatan, bertambah dan berkurang 
(Dalam Kitab Assunnah yang ditulis oleh Abdullah bin Imam Ahmad jilid 1 hal 307)

Disini Imam Ahmad mengatakan bahwa iman adalah ucapan dan perbuatan.

Ucapan adalah ucapan hati dan lisan.  Sedangkan perbuatan mencakup perbuatan lisan dan perbuatan anggota badan.

Berkata Abu Bakar Ajurri dalam Kitab Beliau Assyari’ah Babul Iman (bab Al Iman).
Beliau menyebutkan dalam bab iman itu sebuah
Bab keyakinan bahwa iman adalah membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan, mengamalkan dengan anggota badan, dan tidak menjadi mukmin (maksudnya mukmin yang sempurna) kecuali dengan berkumpul padanya tiga perkara tersebut 
(Dalam kitabu syari’ah jilid 2, hal 611)

Berkata Al Hafiz Abu Bakar Al Ismail, ketika mensifati keyakinan ahlussunnah, Beliau berkata
Ahlusunnah berkeyakinan
Iman adalah ucapan, perbuatan dan keyakinan (pengetahuan).
Bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan.
(Dalam Kitab ‘itikot ahlussunnah hal 39)

Berkata Abu Utsman Ismail Ashabuny dalam Kitab Aqidatulsalaf wa sahabul hadits hal 264
Bahwa iman adalah ucapan dan perbuatan dan magrifah.
Magrifah yaitu pengetahuan atau keyakinan, bertambah dengan keta’atan dan berkurang dengan kemaksiatan.
Kata Beliau:
Ini adalah pendapat seluruh Ulama Salaf dari sahabat dan tabi’in
_Dan juga pendapat para Ulama Muhaqqiqin (yang mengikuti mahzab salaf).
Sebagaimana banyak diantara mereka menyatakan bahwa ini adalah ijma’, seperti Imam As syafi’i rahimahullah.
Beliau berkata, sebagaimana dinukil oleh Imam Ala Likail dalam syarah kitab Ushul syarah ushul Al ‘itiqot ahlussunnah jilid 5, hal 886-887

Imam syafi’i berkata
Dan menjadi ijma para sahabat, tabi’in dan Ulama setelah mereka yang kami temui, bahwa iman adalah ucapan, perbuatan dan niat.
Dan tidak mencukupi salah  satu dari yang lainnya, artinya tidak mencukupi satu saja tanpa tiga tersebut.  Artinya tiga-tiganya harus terpenuhi.

Ini adalah merupakan keyakinan Ahlussunnah wal Jama’ah.

Dan kita lanjutkan nanti إِنْ شَاءَ اللّهُ 


AL Fawaid Al Ilmiyyah
ustadz Badrusalam Lc, Hafidzohulloh
Blog, Updated at: 6:03 AM

0 comments:

Post a Comment

Blog Arcive

Random Posts