Aunurrrohman fii tafsiir qur’an 1


 KAMIS

| 22 Syawal  1442 H
|  3 Juni 2021 M


‎Assalamu’alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh...

‎بسم الله الرحمن الرحيم ۞
‎الحمد لله رب العلمين ۞
‎والصلاة و السلام على رسول الله ﷺ
‎وبعد :

🔊
‎📙 Aunurrrohman fii tafsiir qur’an

👤  *Prof DR Sulaiman bin Ibrahim Al Lahim*


MATERI 1

Kita akan memulai Kitab Aunurrohman fii tafsiir qur’an yang di tulis oleh Prof DR Sulaiman bin Ibrahim Al Lahim

Namun  sebelum kita masuk kepada tafsir, kita akan menyebutkan dulu muqadimah dari Beliau,
Kata Beliau:

Dalam menafsirkan Al Qur’an dalam buku ini kata Beliau, “Saya berusaha untuk menafsirkan secara panjang lebar dengan sejelas-jelasnya dan ungkapan semudah-mudahnya”


karena tata cara inilah cara yang paling bagus untuk mentarbiyah kaum muslimin dengan Al Qur’an, dengan memperkenalkan hukum-hukum, adab dan akhlak yang terkandung padanya

karena itulah tujuan diturunkan Al Qur’anulkariim
dan ini adalah hakikat mentadabburinya bahkan buahnya
dan aku berusaha bersungguh-sungguh untuk memilih pendapat yang paling shohih, yang paling rajih, yang paling kuat
demikian pula dalil yang ditunjukkan oleh ayat serta redaksi-redaksinya
dengan merujuk kitab-kitab tafsir yang dapat dipercaya, yang dijadikan sandaran

Demikian pula menyebutkan tentang hadits-haditsnya, sebab nuzulnya, pendapat-pendapat shalafusholih dari kalangan sahabat dan para tabi’innya, juga dilihat dari sisi Bahasa Arabnya,, demikian pula para Ulama ahli tahqiq dari kalangan ahli tafsir.


kalau ternyata ayat itu mengandung dua makna atau lebih, aku akan menyebutkan makna-makna tersebut

dengan cara membawakan ayat kepada makna yang paling umum dan paling luas


karena diantara termasuk kaidah tafsir adalah yaitu membawa ayat kepada maknanya yang paling luas

Maka kata Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam Kitab Jalaa Ul afham [halaman 308]
‎والمعهود من ألفاظ القر آن كلها أن تكون دالة على جملة معانٍ
Lafadz-lafadz Al Qur’an itu biasanya menunjukkan kepada beberapa makna,kenapa? Karena tentu Al Qur’an itu penjelas segala sesuatu, dan maknanya sangat luas dan kokoh.

Berkata Imam Asyanqiythiy dalam Kitab adwaaul bayaan [jilid 3 halaman 124]
‎تقرر عند العلهاء أن الآ يت إن كانت تحتمل معاني كلها صحيحة تعيّن حملها على الجميع
telah menjadi kaidah para Ulama, bahwa ayat apabila mencakup beberapa makna yang benar, maka harus di bawa kepada semua makna tersebut

‎كما حرصت أيضًا على اطّراح الأقوال الشاذة والضعيفة التي  لا يؤ يدها دليل
demikian pula aku berusaha untuk membuang pendapat-pendapat yang Syadzh (aneh/nyeleneh) dan lemah yang tidak didukung oleh dalil, tidak pula didukung oleh siyak (redaksi), tidak pula yang lainnya


bahkan kebanyakan pendapat-pendapat lemah itu, sama sekali tidak ditunjukkan oleh makna ayat, tidak pula oleh redaksinya

berapa banyak pendapat-pendapat tersebut dalam kitab-kitab tafsir yang tidak di tunjukkan oleh makna ayat ataupun redaksinya, yang seharusnya (kata Beliau) dijauhkan dari tafsir, karena tidak ditunjukkan oleh siyaknya tadi.

Berkata Ibnu Jariyr Athobariy , dalam Kitab Jami’Ul bayan [Jilid 4 halamam 153]
‎وغير جائز حمل كتاب اللّٰه ووحيه - على الشواذ من الكلام ، وله في المفهوم الجاري بين الناس و جه صحيح مو جود
dan tidak boleh membawa Kitab Allah dan wahyuNya kepada pendapat yang lemah/ pendapat yang syadzh

Berkata Ibnul ‘Arobiy, dalam Kitab ‘Ahkamul Qur’an [jilid 1, halaman  329]
‎وأكثر أقوال المفسر ين أضغاث ،  وآثار ضعاف
kebanyakan perkataan para ahli tafsir itu tidak mempunyai dalil atau dalilnya lemah

Berkata Ibnul Qayyim
‎إن للقر آن عر فًا عامًا،  ومعاني معهود ، لا ينا سبه تفسير بغيرها
Ibnu Qayyim rahimahullah berkata , dalam Kitab Bada ‘ilfawa’id [jilid 3 halam 27-28]
Al Qur’an itu mempunyai kebiasaan yang umum dan makna yang di pahami, dan tidak cocok penafsirannya dengan yang lainnya, tapi dengan  itu saja.

dan tidak boleh menafsirkan Al Qur’an dengan selain kebiasaan yang ada pada makna-maknanya

perhatikan kaidah ini

_ dan hendaklah kamu betul-betul mengingatnya_

Karena kamu bisa mengambil manfaat dengan kaidah ini untuk mengetahui kelemahan banyak pendapat para ahli tafsir

_dan kamu bahkan bisa memastikan bahwa bukan itu yang diinginkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى _

Nah ini keistimewaan dari pada Kitab Aunurrohman fii tafsiir qur’an yang di tulis oleh Prof DR Sulaiman bin Ibrahim Al Lahim.

‎إِنْ شَاءَ اللّهُ kita masuk pada pertemuan yang akan datang


𝐀𝐋 𝐅𝐀𝐖𝐀𝐈𝐃 𝐀𝐋 𝐈𝐋𝐌𝐈𝐘𝐘𝐀𝐇

ustd. Badrusalam Lc. hafidzohulloh

Blog, Updated at: 2:19 AM

0 comments:

Post a Comment

Blog Arcive

Random Posts